Puisi-puisi Aprillia Ramadhina yang tersebar di media
1. Buruan.co (2021)
Balada Sebelah Kaus Kaki
Di jemuran
Kaus kaki tak pernah sepasang
Selalu hilang sebelah
Apakah ada pencuri?
Atau ia sengaja pergi
Berjalan sendiri
mencari sebelah kaki
untuk diselimuti
memburu sebelah sepatu
yang lebih baru
(2020)
Angin Berputar di Atas Waktuku
Di bawah atap
berhias bekas rembesan air hujan
Angin berputar di atas waktuku
Mengacaukan segala
Senin dan Selasa, sama
Sabtu dan Minggu, saru
Tanggal tua tetap tua
Tanggal muda, menua
Kerja dan main di satu tempat
Dikerjain dan dimainin di satu tempat
Pukul berapa sekarang
Mengapa hari sudah gelap?
Bukankah
memang selalu gelap?
(2020)
Spasi dan Margin
Kau, adalah teks-teks besar dalam banyak buku.
Menuliskan tubuhku. Menyajikan keindahanku. Hingga orang-orang mengagumimu,
sebagai penciptaku.
Susah payah aku kerahkan pikiran. Tetap akan
dibilang mendewakan perasaan. Meski hadirku berlipat ganda, hanya akan bermuara
menjadi jeda. Berakhir sebagai spasi dan margin yang tak terbaca.
Suaraku tertindih kata-katamu. Kau berikan aku
nama remang, bias-bias cahaya, kadang bayang-bayang. Tapi, tak akan kubiarkan
takdirku samar atau terangku pudar.
Semakin keras kaubungkam, semakin kuat
kumelawan.
(2020)
Sofa Tua
Sofa itu berusia sama dengan dirinya
Lebih dari tiga puluh tahun bersemayam
Berkali-kali ganti kulit
dan tambah busa sedikit
Biar tetap nyaman diduduki
Tapi kini kulitnya retak-retak
Busanya kempis
Bikin sakit-sakit
Namun belum ada biaya
untuk pergantian
Terpaksa diungsikan
ke tukang loak langganan
Mungkin seperti itu juga usianya
yang sama rentanya
sebaiknya digadaikan
Setelah sofa tua diangkut
Rumahnya, tak pernah terasa selapang itu
(2020)
Selengkapnya juga bisa dilihat di sini: Puisi-Puisi Aprillia Ramadhina
2. Jawa Pos (2021)
Video Game
Anakku senang sekali main video game
sampai lupa hidup, lupa ibunya
Tiba-tiba
suaranya tak kedengaran lagi
Oh, ia sudah abadi
jadi BoBoiBoy di layar mini
(2020)
Ibadah Maya
Sepertinya aku belum salat hari ini
Tak apa
yang penting sudah posting doa di Instagram
”Bismillah…”
(2020)
Penjual Iman
Dijual cepat
tanpa perantara
Iman bekas
dari tangan pertama
Belum ternodai
Masih mulus seperti pantat bayi
Disegel, diplastikin, dijamin ori
beratnya sebesar biji zarah
Belum pernah dipakai main
Kaku kayak kanebo kering
(2020)
Petak Umpet
Kuhitung sampai 10
kutemukan wajah-wajah yang bersembunyi
di gulungan sajadah
di belakang mimbar pengkhotbah
di samping lemari penuh Alquran
di balik mukena dan sarung yang tergantung
Kuhitung sampai 99
mengapa tak juga kutemukan Kau?
(2020)
Anak Kecoak
Sudah sepuluh anak kecoak
yang ia matikan dalam tiga hari
Ia harus memburu sarangnya
membunuh induknya
Biar makhluk menjijikkan itu
tak lagi memanjat-manjat
tempat tidurnya
Sudah ia periksa lubang-lubang
di dinding, pintu, jendela, lantai,
di seluruh sudut rumahnya
Tak ada kawanan binatang hina itu
Saat ia berkaca
ada telur-telur hitam
di sudut matanya
Hendak menetas
dan tampaklah
sungut-sungut kecil
menyembul
menari-nari
sepanjang bulu matanya
(2020)
Selengkapnya dapat dilihat di sini: Sajak Aprillia Ramadhina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar