Mau belanja apa saja, sekarang konsumen sudah sangat
dimudahkan. Kita tidak lagi perlu mengunjungi toko fisik, tapi bisa membeli
barang secara online di situs jual-beli
atau e-commerce dan hanya tinggal
menunggu barang diantar.
Perubahan kebiasaan belanja konsumen ini tentunya memberikan
kemudahan bagi konsumen. Karena dengan belanja lewat media sosial, website atau aplikasi, konsumen dapat
menghemat waktu dan energi.
Tapi, apakah belanja online
yang serba ada dan gampang ini nggak pernah mendatangkan masalah? Tentu juga
ada aja masalahnya. Berikut ini masalah yang biasanya bisa timbul karena belanja online
- Barang tidak sesuai dengan yang di foto
Di foto warna tasnya hijau telur asin, eh pas sampai kok
hijau ketupat? Di foto kok gambar di kausnya kelihatan jelas, eh pas sampai kok
gambarnya pudar? Ya, karena kebutuhan visual itu penting. Foto yang ditampilkan
bisa saja sudah diedit demi enak dilihat.
- Barang lama sampainya
Ini pernah saya alami sendiri. Dalam keterangannya, barang
akan sampai 3-5 hari. Ternyata hingga lebih dari 5 hari tidak sampai juga.
Akhirnya saya beli di toko fisik.
- Ngakunya asli ternyata palsu
Bayar sesuai harga barang asli, eh dapetnya KW. Niatnya mau
punya produk ori, eh dikasihnya imitasi. Duh, sedih ya. Jangan sampai deh
ngalamin yang begini.
- Sudah bayar, tapi tertipu
Sudah transfer, tapi barang nggak sampai-sampai. Penjualnya
juga nggak bisa dihubungi. Kalau begini rugi banget, kan?
Agar terhindar dari masalah-masalah di atas, kita perlu jadi konsumen cerdas di era digital.
Konsumen yang cerdas tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
Sebagai konsumen, kita tidak hanya wajib membayar barang atau
jasa yang kita pesan sesuai dengan ketentuan dan kesepatakan, tapi kita juga
berhak mendapatkan keamanan, kenyamanan, serta jaminan kualitas dari barang
atau jasa yang kita beli. Berikut ini 17 cara yang bisa kita lakukan untuk jadi konsumen cerdas di era digital.
1. Cari perbandingan harga barang
Bandingkan harga yang ditawarkan oleh penjual yang satu
dengan penjual lainnya untuk produk yang sama. Bila perlu cari tahu harga produk sebenarnya di pasaran. Apabila harganya terlalu murah dibanding harga di pasaran, kamu patut waspada. Apakah barang itu benar-benar baru atau second? Apakah barang tersebut dalam
kondisi 100% baik atau tidak. Jangan sampai juga kamu terjebak membeli produk
yang harganya terlalu mahal dari yang seharusnya.
Pilih juga lokasi toko terdekat agar ongkos kirim tidak terlalu membengkak.
Pilih juga lokasi toko terdekat agar ongkos kirim tidak terlalu membengkak.
2. Melihat kredibilitas penjual
Untuk keamanan, ada baiknya membeli sesuatu secara online di marketplace atau e-commerce,
untuk meminimalisir penipuan. Kalau lewat e-commerce,
kita membayar ke e-commerce-nya,
bukan ke pedagangnya langsung. Ini lebih efektif dan kita nggak rentan tertipu.
Cari penjual yang terpercaya. Biasanya yang ada keterangan trusted seller atau yang rating-nya mendapat banyak ulasan positif.
3. Waspada testimoni fiktif
Testimoni yang positif juga menjadi bahan pertimbangan. Tapi, ada juga testimoni yang tidak murni dari pembelinya langsung.
Cek komentar di penjual-penjual lain. Bila datang dari akun yang sama dan
kata-katanya seragam, patut dicurigai. Ya, mungkin susah-susah gampang ya untuk
bedain mana feedback asli, mana yang
fiktif. Tapi kalau kita teliti dan jeli, bisa kok ngebedainnya.
4. Tanya rekomendasi teman
Jika teman sudah pernah membeli barang sejenis yang memang
juga kita incar, tanyakan rekomendasi tempat membelinya. Misalnya, kamu sedang
ingin beli jam tangan secara online,
tanya teman kamu yang pernah beli jam tangan online untuk rekomendasi toko mana yang layanannya tepercaya dan produknya
terjamin kualitasnya.
5. Pertimbangkan ulasan blogger atau vlogger
Ada banyak blogger dan vlogger yang sering me-review barang-barang tertentu. Cari yang
memang me-review secara jujur dan
memaparkan kekurangan serta kelebihan barangnya. Saya sendiri memutuskan
membeli ponsel baru dengan terlebih dulu riset dan membandingkan ulasan dari
blogger dan vlogger. Review yang
jujur bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi kita dalam memutuskan untuk
membeli atau tidak membeli sesuatu.
6. Pastikan pilih barang yang asli
Memang agak sulit menentukan barang tersebut palsu atau
tidak. Barang palsu atau bajakan biasanya lebih murah. Perhatikan foto
produknya juga dengan seksama. Untuk buku misalnya, minta difotokan tidak hanya
bagian sampul, tapi juga bagian dalamnya. Buku bajakan biasanya terbuat dari
kertas yang kualitasnya buruk, atau tintanya lebih buram. Dengan membeli barang
yang asli, kamu berarti menghargai jerih payah pembuat aslinya yang sudah
mengeluarkan ide, pikiran, tenaga, dan materi untuk membuat karyanya.
7. Cari penjual yang responsif
Yang perlu dibandingkan bukan hanya harga dari toko yang satu
dengan toko yang lain. Juga bukan hanya review
dari konsumen lain yang sudah membeli sebelumnya, tapi juga dari respon
penjual. Jika ketika kamu nge-chat
penjualnya dan lama dibalas, lebih baik cari pedagang lain yang lebih
responsif. Karena konsumen berhak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai barang atau jasa yang hendak dikonsumsi. Selain responsif, cari juga penjual yang ramah dan tidak judes.
8. Pilih barang yang
tertera keterangan detailnya
Untuk baju misalnya, cari yang mencantumkan jenis bahannya, lingkar
dadanya, serta panjangnya. Ukur juga tubuh kita sendiri, agar tahu ukuran baju
apa yang memang paling sesuai dengan bentuk tubuh kita. Belanja secara online berarti kita tidak bisa melihat dan menyentuh atau mencoba langsung barangnya. Jadi, kita perlu keterangan produk yang detail.
9. Jika ragu, manfaatkan metode Cash On Delivery (COD)
Dengan memilih COD, berarti kita baru membayar jika barangnya
sudah sampai ke tangan kita. Ini bisa membuat kita terhindar dari penipuan,
karena kita bisa memeriksa langsung kondisi barang yang kita beli sebelum
membayar.
10. Pilih layanan antar
langsung jika takut berisiko
Layanan antar langsung seperti melalui ojek online akan mengefisiensikan sampainya
barang ke tangan kita. Terutama untuk barang pecah belah. Karena, kadang ada
barang yang bentuknya jadi berubah karena tergencet-gencet barang lain dalam
pengiriman melalui jasa ekspedisi.
11. Berikan ulasan atau feedback setelah membeli
Setelah membeli, jika kita memang puas dengan produk dan
layanannya, jangan segan-segan meninggalkan komentar baik di bagian feedback. Ini akan membantu konsumen
lain yang ingin membeli barang tersebut. Komentarlah dengan jujur. Apabila
kurang puas, berikan alasannya.
12. Bangga menggunakan produk dalam negeri
Produk Indonesia nggak kalah bagus dengan buatan luar negeri
dari segi desain, hingga kualitasnya. Harganya juga lebih terjangkau. Dengan
beli produk dalam negeri kita ikut menyejahterakan UKM atau pengrajin-pengrajin
lokal, dan mendorong mereka untuk terus menghasilkan karya yang terbaik. Ini akan
meningkatkan daya saing produk nasional dengan produk gobal dan mendorong
pertumbuhan perekonomian nasional juga, lho!
13. Pastikan produk aman, sehat, berkualitas dan tidak merusak lingkungan
Cek apakah ada label Standar Nasional Indonesia (SNI) di
produknya. Produk bertanda SNI lebih terjamin keamanannya. Cek juga masa
kadaluarsa. Tidak hanya untuk produk yang dikonsumsi seperti makanan dan
minuman, tapi juga kosmetik. Perhatikan apakah komposisinya mengandung bahan-bahan yang
berbahaya atau tidak.
Periksa juga apakah ada petunjuk pemakaian yang
disertakan, serta kartu jaminan garansi seperti untuk barang-barang elektronik.
Pastikan produk tidak hanya aman untuk konsumen tapi juga aman untuk
lingkungan.
14. Cerdas belanja dengan
kartu kredit
Jika kamu memakai kartu kredit untuk belanja online, pastikan data kamu aman. Selalu log out dari situs belanja setelah
bertransaksi. Ini untuk menghindari data kamu dipakai oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Jangan sampai ada tagihan masuk dari pembelanjaan yang tidak
kamu lakukan.
15. Sadar akan perlindungan konsumen
Kalau kamu sampai mendapat masalah serta kerugian dan ingin melayangkan keluhan, mengeluhlah langsung kepada penjual atau pelaku usahanya. Kamu berhak mendapatkan kompensasi atau ganti rugi apabila barang atau jasa yang kamu terima tidak sesuai perjanjian.
Jika masalahmu tidak terselesaikan, kamu bisa mengadu ke:
- Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM)
setempat
- Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat
- Dinas yang menangani perlindungan konsumen di
Kabupaten/Kota
- Pos layanan informasi dan pengaduan konsumen
Hotline: (021)3441839
Website: http://siswaspk.kemendag.go.id
E-mail:pengaduan.konsumen@kemendag.go.id
E-mail:pengaduan.konsumen@kemendag.go.id
Whatsapp: 0853 1111 1010
16. Unduh aplikasi
Pengaduan Konsumen
Selain melayangkan pengaduan pada pihak yang tersebut di
atas, kamu juga bisa melayangkan aduan atas kerugian yang menimpa kamu dalam
berbelanja lewat aplikasi Pengaduan Konsumen. Aplikasi ini diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada tahun 2016. Kamu tinggal unduh aplikasinya di Google Play Store, cari Pengaduan Konsumen dan install di ponsel kamu.
Sumber: aplikasi Pengaduan Konsumen |
17. Nggak konsumtif
konsumen yang cerdas itu juga nggak konsumtif. Tahu mana yang
penting dan memang dibutuhkan serta tidak membeli hanya sebatas keinginan
apalagi kalau cuma ikut-ikutan. Yuk, jadi konsumen cerdas di era digital! Supaya
kegiatan jual-beli online tetap aman
dan nyaman. Hati pembeli pun senang dan penjual juga girang! Intinya, teliti sebelum membeli dan hati-hati sebelum mengonsumsi serta cermat sebelum membayar. Kamu punya
pengalaman nggak enak saat belanja online?
Share di kolom komentar, ya!
Pernah satu kali kecewa belanja online.
BalasHapusSaat itu aku beli produk ngga sesuai warna yang terlihat di foto. Warna produk di foto oranye, tapi aslinya warna kuning.
Kukomplain katanya foto pengaruh dari hasil kamera.
Kecewa,sih... , tapi aku ngga kapok.
Yaa begitulah, karena kadang fotonya mereka juga bukan foto sendiri, jd beda sm barang aslinya
HapusSemestinya foto produk dibuat tetap mendekati contoh warna produk ya,kak.
HapusSesuai real-nya.
Iya harusnya begitu. 👍
HapusKalau saya biasanya search nama barang, filter termurah, cari info rating seller dan chat seller utk memastikan spesifikasi
BalasHapusBagus kak. Biar dapet yg bener2 sesuai yg dimau ya
HapusSemoga dengahrn artikel ini, kita terhindar ya mbak dari penipuan.
BalasHapusAmin. Makasih ya sudah berkunjung 😊
Hapusbenar2 harus menjadi konsumen cerdas akhir2 ini yah gan
BalasHapusIya Gan. Hare gene jangan sampe kena tipuuuu 😆
HapusKeren ya, ada aplikasi pengaduan juga..
BalasHapusIya Kak. Jadi lebih mudah untuk komplain 😊
HapusBeberapa kali belanja online, antara gambar dan aslinya beda banget. Kekurangannya itu sih kalau beli online diantara beragam kemudahannya
BalasHapusIya. Terutama yg fotonya nyomot-nyomot
HapusSering banget belanja online tapi nggak pernah bener...
BalasHapussampek-sampek mending langsung ke tokonya aja dari pada online...
tapi setelah baca ulasan diatas, jadi bisa pilih-pilih yang mana yang bagus...
Iya, aku pun masih 80% beli barang di toko fisik
HapusIni tulisan keren mba.... Saya doakan juara ya :)
BalasHapusAmin. Amin. Semoga bisa ketemu Pak Jokowi heuheuheu. Doa yang baik2 jg untuk Mbak yaa 😃
HapusSelama ini aku belanja online alhamdulillaah mulus terus. Apalagi kl OLS yg sdh terkenal sepertinya kita bs percaya aja apalagi baca testimoni pembeli lainnya.
BalasHapusWah enaknya. Aku pernah sekali barang gak sampai2. Padahal di ecommerce yg terkenal 😅
Hapusyang aku camkan di pikiranku ketika memutuskan untuk membeli online (terutama pakaian) adalah "tidak berekspetasi terlalu tinggi". Krn kalo pakaian, aku nggak bisa pegang jenis kainnya, meskipun sdh diberitahu jenis kainnya spt apa, hanya saja kualitas kain bisa jadi tdk sama.
BalasHapusIya gak bisa coba. Apalagi kalo badannya unik kayak saya, bisa longgar di satu bagian. Tapi juga sempit di bagian yang lain 😂
Hapuskalau membandingkan harga itu aku banget mbak... ga mau rugi di awal soalnya wjkwkwk. Tapi aku lebih suka belanja di toko online yang sudah direkomendasikan orang yang kukenal sih, ...
BalasHapusIya, rekomendasi temen itu penting banget hehehe
Hapuswah boleh dicatat juga ini agar tidak tertipu saat belanja online
BalasHapusiya, jangan sampe kena tipuuu
HapusDi era digital ini, semakin banyak tips untuk selalu menjadi konsumen cerdas ya mbak.
BalasHapusGood luck mbak. :)
tul banget. jadi konsumen kudu cerdas
HapusAku pernah nih.. ketipu online shop. Masa aku pesen dompet.. di websitnua gambar dompet. Dah aku pesen dah aku transfer. Eh besoknya gambar berubah jadi tas. Akhirnya aku dikirimin tas. Bukan dompet. Mana tasnya jelek lagi.. hih. Smpe mati gak ikhlas. Dua ratus ribu lumayan buat aku dn terbuang utk brang yg ga aku butuhin. Smpe skrg tasnya ga kepake.. tas cowok.. nyebelin banget.
BalasHapusIya, belanja online kudu banget hati-hati
HapusMba April, apa kabar? Sebagai konsumen, kita memang harus lebih teliti dan cerdas ketika membeli sesuatu. Simpel aja, saya pernah beli keju di Alfamart, gak ada yang aneh dari kemasannya, tapi sewaktu buka kemasan di rumah, ternyata kejunya busuk. Tanpa pikir panjang, langsung saya tukar lagi dalam waktu 1x24 jam, untung masih menyimpan struknya. Jadi intinya memang harus teliti, apalagi kalau beli secara online, kita gak tau produknya seperti apa yang akan dikirim.
BalasHapusHebat ya sekarang sudah ada aplikasi untuk mengadukan keluhan. Mantap. Mba April, kalau ada waktu bisa mampir dan komen di artikel saya judulnya QLAPA, GUDANGNYA PRODUK HANDMADE LOKAL UNIK DAN KREATIF... mAKASIH sebelumnya.
Siap Mas Hendra! Aku baru baca sekarang ya ampun, parahnya hahahha
Hapusaaah bener banget iniii :)
BalasHapusya kan ya kan
HapusWah makasih tipsnya... Saya jg pilih2 banget kalau mau belanja online
BalasHapusiyes, mesti hati-hati jadi konsumen
HapusWah langsung manggut-manggut nih bacanya. Aku emang jarang belanja online tapi sekalinya beli biasanya kurang teliti. Asal search, dapat, langsung pesan tanpa lihat testi dari pelanggan sebelumnya 😥 Gak lagi-lagi deh, next time lebih teliti. Terina kasih remindernya ya 😊
BalasHapustul, klasik sih ya, teliti sebelum membeli
HapusSaya malah pebisnis online sejak 2011. Beli barang online terus jual online. Bener tuh ya mba qualitasnya harus diperhatiin. Untuk jual satu produk aja, harus bener-bener lihat segala aspek supaya pelanggan gak kecewa. Pernah beli ternyata buruk abis, gak jadi dijual deh. Takut pelanggannya kecewa.
BalasHapus