“Kekasihnya berselingkuh dengan
sahabatnya sendiri”. Itu bunyi kalimat pertama dari blurb novel Second Chance
Series: Revenge yang ditulis oleh Anggun Prameswari. Eleandra Ghani, seorang
penulis diceritakan mengalami kecelakaan setelah sebelumnya mendapati
perselingkuhan sang kekasih, Dante dengan sahabatnya, Mischa. Kecelakaan yang membuat Lea nyaris mati tapi "hidup kembali" itu
mengantarkannya berkenalan dengan kafe Second Chance.
Di kafe inilah Lea
menemukan sebuah diari vintage yang ia ambil diam-diam dan ternyata apa yang
dituliskan di diari itu menjelma menjadi kenyataan. Diari ini menjadi senjata Lea untuk mulai melancarkan aksi balas dendamnya. Namun, dendam itu tidak membuatnya lega dan bahagia, justru membuat hidupnya semakin kacau balau.
Membaca buku ini
pembaca akan dibawa pada kisah pahit-getir yang dialami Lea. Bagaimana
ambisinya untuk balas dendam ternyata juga menghancurkan dirinya sendiri. Untuk memahami
gejolak emosi Lea, pembaca juga dibawa untuk menengok masa kecil Lea yang juga
tidak bahagia. Ah, intinya menyedihkan.
Lea itu sebenarnya sosok perempuan yang sangat kuat. Dia bisa lolos dari kematian sampai dua kali dalam kecelakaan mobil. Tapi sayangnya kesempatan untuk “hidup kembali” itu malah ia sibukkan untuk menuntaskan dendamnya.
Lea itu sebenarnya sosok perempuan yang sangat kuat. Dia bisa lolos dari kematian sampai dua kali dalam kecelakaan mobil. Tapi sayangnya kesempatan untuk “hidup kembali” itu malah ia sibukkan untuk menuntaskan dendamnya.
Tapi, pembaca tidak hanya akan
terseret pada kelamnya hidup Lea yang penuh amarah, melainkan juga akan
merasakan transformasi seorang Lea. Bagaimana Lea memaafkan orang-orang yang
menyakitinya. Lebih dari itu, bagaimana ia berupaya memaafkan dan berdamai
dengan dirinya sendiri, serta mengikhlaskan hal-hal yang terjadi di masa lalu
dan menjalani hidup sebaik-baiknya di masa sekarang.
“Jalan hidup mirip sungai. Mengalir ke percabangan yang berbeda-beda. Kita hanya bisa mengikuti arus, atau tenggelam karena berusaha melawannya.” – Pak Arief, pemilik kafe Second Chance (hal. 323)
Buku ini cocok dibaca oleh
orang-orang yang pernah patah hati karena dikhianati, terutama yang masih menyimpan rasa sakit
dan dendam di dalam hati. Buku ini mungkin tidak akan menyembuhkanmu, tapi
paling tidak kamu tahu, akibat dari dendam yang tumbuh subur hanya akan
menggerogoti diri dari dalam secara perlahan.
Buku ini juga cocok dibaca oleh
orang-orang yang percaya pada keajaiban. Bahwa apa yang kita pikirkan, kita
tuliskan memang bisa menjadi doa atau mantra yang pada akhirnya menjadi
kenyataan. Karena itu hati-hatilah dengan keinginan yang timbul saat sedang patah hati. Bisa saja kita jadi meninginkan hal buruk agar terjadi pada orang lain, yang nyatanya bisa jadi berbalik terjadi pada kita sendiri. Kalau memang hal buruk yang kamu inginkan, apa kamu sungguh siap dengan segala konsekuensinya?
Pada akhirnya, kesempatan kedua yang
diberikan kehidupan pada kita, memang
lebih baik dimanfaatkan sebaik-baiknya, bukan disia-siakan begitu saja. Karena
hidup memang tidak hanya berisi hal yang manis-manis saja, tapi juga pahit. Tidak hanya tentang jatuh
cinta tapi juga patah hati. Bahagia juga derita. Apakah ingin terus berkubang
menyiksa diri atau bangkit dan lebih memelihara hidup, itu sepenuhnya adalah
pilihan.
“Kalau sudah jodoh, pasti akan ada jalannya untuk bersama. Kalau jodoh pasti jadi milik. Kalau bukan jodoh, tidak bisa dipaksa.” – Pak Arief, pemilik kafe Second Chance (hal. 51)
Jleb banget, ya. Kalimat-kalimat pak
Arief di novel ini banyak yang akan bikin kita merenung, deh. Asli, pengin
belajar banyak sama pak Arief ini, gimana bisa dia sewoles itu jalanin hidup. Tokoh
yang menurut saya paling mencuri perhatian ya beliau ini. Walaupun
kemunculannya nggak terlalu sering, tapi meninggalkan banyak jejak yang lebih
mudah diingat.
Selain ucapan-ucapannya pak Arief di
novel ini yang tentunya juga menarik perhatian adalah kafe Second Chance itu
sendiri. Kalau ada wujud benerannya pengin deh, mampir. Dan satu lagi juga yang
paling saya suka dari novel ini adalah nama tokoh utamanya. Eleandra Ghani. Sangat
memorable, enak disebut, dan bagus
aja gitu kesannya. Sesuai banget sama karakter tokohnya.
BTW, Ini buku pertama di 2018 yang
saya ulas di blog. Udah lama banget nggak review
buku, hahaha. Karena udah lama juga nggak baca buku sampai tuntas. Kalau kamu,
buku apa yang terakhir kamu baca? Share
di kolom komentar ya! Siapa tahu bisa jadi bacaan baru saya juga :D.
Judul : Second Chance Series: Revenge
Penulis : Anggun Prameswari
Penerbit : Falcon Publishing, Jakarta
Tahun terbit : Februari – 2018
Jumlah halaman : 346
Rasanya pasti sakit banget lah ya, kalo sahabat sendiri yang gebet kekasih kita. Duh, teringat fenomena pelakor deh... Hahahaha, btw, salken ya kak dari #DuniaFaisol
BalasHapusIyes. Dan saya dulu pernah ngalamin hahaha. Pedih bgt itu
HapusPak arief sepertinya jadi tokoh yg bijak di dalam cerita itu ya mbak.
BalasHapusHati yg punya dendam jadi memberatkan hidup dirinya sendiri. Ga tenang
Iya. Betul. Kalo saya biarin aja karma bekerja 😊
HapusKalimat pembukanya tuh bener2 Makjlebb. Alhamdulillah aku tak pernah mengalami dikhianati. Sakitnya tuh dimana-manaaa :(
BalasHapusPenasaran juga membaca novel ini :)
Aku pernah, tp untungnya saat muda 😂
Hapus