Bicara pertumbuhan perusahaan, tidak hanya mengenai keunggulan produk dan layanan, tapi juga pertumbuhan kapabilitas berbagai individu yang ada di dalamnya. Menerapkan inovasi tidak hanya berlaku untuk produk tapi juga dalam sistem organisasi dan peningkatan prestasi Sumber Daya Manusia dalam perusahaan.
Bila tidak ingin tertinggal dari perkembangan
dunia, budaya perusahaan tidak hanya sekadar harus berubah, tapi juga perlu
bertransformasi. Memang cukup sulit melakukannya, mengingat perubahan budaya
melibatkan manusia dan sifatnya berada dalam tataran psikologis.
Transformasi budaya merupakan proyek jangka
panjang. Dalam transformasi budaya organisasi, nilai-nilai inti (core value) yang terdapat dalam sebuah
manajemen ditata ulang kembali. Dengan melakukan transformasi budaya
perusahaan, keunggulan bisa tercapai karena yang dikejar tidak hanya kepuasan
pelanggan tapi juga kepuasan pekerja.
Transformasi Melalui Budaya Inovasi
Kita mengenal istilah seleksi alam bahwa yang
kuat yang bertahan. Proses alamiah itu membuktikan bahwa mereka yang mampu
beradaptasilah yang akan survive. Perusahaan
yang tidak mau menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan hanya menunggu
waktu untuk mengalami kemunduran dan kematian. Dengan melestarikan budaya
inovasi, perusahaan dapat bertahan dari goncangan yang melanda.
Transformasi untuk mencapai keunggulan hanya
mungkin terwujud jika perusahaan atau organisasi terus mengedepankan inovasi. Perusahaan
yang tidak mau berinovasi merupakan indikasi gejala organisasi yang tidak
sehat. Berikut ini beberapa gejala organisasi yang tidak sehat menurut Victor
S.L. Tan, penulis buku Changing Your
Corporate Culture (Wahono, 2010: 226):
- Sedikit sekali terdapat inovasi dalam produk
dan jasa atau dalam cara perusahaan melayani pelanggan.
- Bawahan melakukan sedikit inisiatif untuk
berubah dan memperbaiki.
- Staf hingga eksekutif senior lebih banyak
melakukan operation driven daripada business oriented
- Pemimpin bergerak lambat dalam mengambil
tindakan terhadap orang yang kinerjanya kurang memuaskan.
- Pemimpin tidak secara aktif
mengimplementasikan perubahan, tetapi hanya berharap tentang rencana dan
harapan mereka.
Mengingat proses perubahan budaya memakan
waktu yang tidak sebentar, waktu yang paling tepat untuk mulai menanamkan
kesadaran tentang perlunya budaya adalah sedini mungkin agar tidak mengalami
keterlambatan.
Jangan sampai sebuah organisasi merasa perlu
berubah ketika krisis dan kemunduran sudah di depan mata atau ketika lingkungan
sudah berubah begitu drastis, cepat dan ekstrim. Ini hanya akan membuat
organisasi berjalan “terseok-seok” atau seperti hidup segan mati tak mau. Para
sumber daya manusia yang berada dalam sebuah organisasi harus berpikir visioner
dan perlu punya teropong jarak jauh untuk membuat langkah-langkah antisipasi
tentang hambatan-hambatan yang mungkin akan datang di masa depan.
Globalisasi menuntut organisasi semakin
kompetitif. Untuk itu, perubahan budaya organisasi menjadi budaya yang
mengutamakan inovasi diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman guna
menciptakan organisasi atau perusahaan yang berkelanjutan dan memiliki daya
saing yang tinggi.
Achievement Culture Mendukung
Keunggulan Organisasi
Mengubah budaya tidak sesederhana mengganti
peraturan organisasi. Mengubah budaya berkaitan erat dengan mengubah manusia.
Manusia punya kebutuhan emosional. Karyawan sebuah perusahaan akan membantu
perusahaan mencapai tujuan-tujuannya jika kebutuhan diri mereka juga terpenuhi.
Salah satu langkah memulai perubahan budaya organisasi adalah menerapkan achievement culture. Intinya, karyawan
akan menelurkan inovasi yang kreatif dan bermanfaat bagi perusahaan jika
kinerja dan prestasi mereka diapresiasi. Penghargaan atau reward yang diterima akan mendorong mereka untuk berkontribusi
lebih baik lagi, dan menginspirasi karyawan-karyawan lain di sekitarnya untuk
juga bisa mencetak prestasi.
Achievement
Culture adalah tipe budaya yang mendorong dan
menghargai kinerja seseorang. Dengan menerapkan ini, maka kemajuan dan
peningkatan prestasi perusahaan akan terdorong. Pada budaya ini setiap orang
dihargai atas jasa dan kinerjanya tanpa mementingkan persoalan hierarki.
Budaya perusahaan yang berorientasi pada
kinerja dan prestasi akan mendorong pekerja untuk memberikan kontribusi
terbaiknya dan mengerahkan kemampuan dengan maksimal untuk kemajuan perusahaan.
Budaya seperti ini akan melahirkan lingkungan kerja yang kompetitif di kalangan
pekerja sehingga mereka merasa tertantang dan termotivasi untuk berprestasi.
Pekerja akan semakin merasa bangga dengan pekerjaan mereka.
Reward yang diberikan ini tidak melulu bersifat
materi atau finansial tapi juga rekognisi yang menghargai kontribusi. Hal itu
bisa saja berupa peluang untuk mendapatkan promosi, kenaikan jabatan, pelatihan
dan pengembangan diri, atau dipercaya menangani proyek yang menantang
kompetensi pekerja.
InnovAstra, Cara Astra Mengapresiasi Prestasi Karyawan
Astra telah membuktikan kemajuan perusahaannya
dengan pengembangan tujuh lini bisnis, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat
Berat, Pertambangan & Energi, Agribisnis, Infrastruktur & Logistik,
Teknologi Informasi serta Properti. Kemajuan ini tentunya ditopang dengan
sistem manajemen yang baik dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Setiap kegiatan Astra harus memberikan manfaat
bagi lingkungan sekitarnya. Sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma
Astra, yaitu “Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.
Pencapaian Astra selama 60 tahun ini tidak
lepas dari inovasi yang dilakukan secara berkelanjutan. Karena itulah, dalam
hal inovasi, Astra sejak tahun 1980 telah melaksanakan sebuah kompetisi
inovasi, yakni InnovAstra, sebagai wujud apresiasi bagi para inovator di Grup
Astra. Inovasi yang dihasilkan Insan Astra tentunya selain
dapat mendatangkan keuntungan dari berbagai sisi bagi perusahaan juga
memberikan sumbangsih untuk membangun negeri menjadi lebih baik. Karyawan pun menjadi
terbiasa mengembangkan pola pikir yang sistematis dan berorientasi untuk
menyelesaikan masalah dengan cara-cara inovatif.
Melalui InnovAstra, Astra sangat menyadari
bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama yang memegang peran
penting bagi pencapaian kinerja perusahaan yang baik secara berkelanjutan. Budaya
inovasi dalam perusahaan Astra semakin terbangun karena adanya ajang ini.
Karena, setiap karyawan yang mampu berprestasi dan berinovasi mendapat
apresiasi dan penghargaan. Tidak hanya individu di dalamnya yang kompetitif,
tapi sebagai perusahaan, Astra juga mampu menunjukkan keunggulan untuk bisa
bersaing dengan perusahaan lain.
InnovAstra
2017 Menghasilkan Lebih dari 7 Juta Proyek
InnovAstra diharapkan dapat memperkuat
kapabilitas internal perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang akan
datang. Dengan begitu, Astra sebagai perusahaan akan terus bertumbuh secara
positif.
Ada lima kategori yang dilombakan dalam ajang
InnovAstra setiap tahunnya:
1. Suggestion System (SS) atau Sistem Saran
adalah improvement dan inovasi kategori individu.
2. Quality Control Circle (QCC) merupakan
improvement dan inovasi kategori tim dalam satu departemen
3. Quality Control Project (QCP) adalah
improvement dan inovasi kategori tim lintas departemen dalam satu divisi
4. Business Performance Improvement (BPI) adalah
improvement dan inovasi kategori tim lintas divisi dalam satu perusahaan,
5. Value Chain Innovation (VCI) yang
baru dimulai sejak tahun 2013, adalah improvement dan inovasi kategori tim
lintas perusahaan.
Pelaksanaan InnovAstra ke-33 ini sekaligus menjadi
perayaan HUT ke-60 Astra. Pada tahun ini, untuk pertama kalinya InnovAstra juga
dimeriahkan dengan seminar InnovNation.
Seminar InnovNation ini bertujuan berbagi
pengetahuan dan best practice yang
telah dilakukan Grup Astra kepada masyarakat secara luas, seperti akademisi,
pelaku bisnis dan komunitas tentang bagaimana cara mengembangkan kompetensi
untuk menjadikan perusahaan unggul serta memiliki kualitas kelas dunia.
“Saat ini, seluruh perusahaan dituntut untuk
terus berinovasi. Mereka yang menolak untuk berinovasi, pada akhirnya akan
bubar. Tanpa inovasi yang baik, sebuah perusahaan tidak akan selamanya berada
di atas. Inovasi adalah harga mati yang tidak bisa ditawar. Kalau tidak, kita
akan hilang dan hanya tinggal nama. Sebagai informasi bagi kita, daftar
perusahaan dalam Fortune 500 pada tahun 1955, setelah 60 tahun kemudian, yaitu
tahun 2014 hanya tinggal 61 perusahaan atau 12,2%,” tutur Prijono Sugiarto, Presiden
Direktur PT Astra International Tbk, saat membuka InnovNation 2017 seperti
dikutip dari siaran pers yang dipublikasikan di Astra.co.id .
Astra Award, Astra Green Company (AGC) dan Astra Friendly Company (AFC)
Dalam acara InnovAstra, apresiasi Astra Award
diberikan kepada perusahaan Grup Astra yang menunjukkan kinerja terbaik dalam
berbagai aspek. Tidak hanya menilai perusahaan dari kinerja bisnis, Astra Award
juga menilai perusahaan terbaik berdasarkan prinsip 3W (Worship, Wealth and Warfare) yang diyakini kolaborasi ketiganya
dapat menjadikan suatu perusahaan unggul dalam persaingan bisnis.
Selain memberikan apresiasi kepada para
pemenang InnovAstra dan Astra Award, InnovAstra juga menyerahkan apresiasi
berupa AGC dan AFC kepada perusahaan Grup Astra. AGC memuat kriteria di bidang
Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) dan bertujuan
untuk mencapai operasi bisnis yang ramah lingkungan dan keberlanjutan di
tiap-tiap bisnis dan operasi Grup Astra.
AFC merupakan bentuk kerangka panduan
komprehensif Grup Astra mengenai penerapan sistem manajemen, implementasi dan
metode pengukuran program pengembangan berkesinambungan tanggung jawab sosial
perusahaan atau corporate social
responsibility.
Daftar Pemenang InnovAstra 2017 selengkapnya
dapat dilihat di sini.
Inovasi
untuk Membangun Keunggulan
Pembentukan budaya perusahaan tidak hanya
untuk membangun dan menemukan identitas perusahaan saja, tetapi juga sebagai
fondasi dari daya tahan sebuah perusahaan, serta mengembangkan kompetensi dan
kapabilitas perusahaan dalam lingkungan sosial-kulturalnya. Budaya perusahaan
tumbuh melalui proses evolusi dari gagasan yang diciptakan oleh pendiri yang
kemudian ditanamkan kepada para pengikutnya.
Keunggulan dapat diartikan sebagai posisi di
atas standar atau rata-rata. Sebuah organisasi atau perusahaan dikatakan
unggul, apabila perbaikan yang berkelanjutan terwujud secara holistik dan
terintegrasi antara 6 P yaitu, people
(orang), policies (kebijakan), processes (proses), products (produk), practices
(praktik), dan performance (kinerja).
Jika hanya satu elemen saja yang unggul, organisasi atau perusahaan tersebut
belum dapat dikatakan unggul. Keenam elemen ini harus menunjukkan keunggulan
yang saling terjalin membentuk sebuah kesatuan.
Untuk menciptakan keunggulan, suatu organisasi
harus dapat menunjukkan bahwa organisasi tersebut berbeda dengan yang lain,
menjadi yang pertama dan menjadi yang terbaik. Keunggulan dapat dikejar dengan
menerapkan standar yang tinggi dalam target pencapaian kesuksesan, mencari
kesempurnaan, membuat kritik yang membangun terhadap hal-hal yang telah
dilakukan dan selalu menerima tantangan baru untuk dapat bergerak maju.
Selama 60 tahun, Astra telah membangun bangsa
melalui strategi Triple P Roadmap (Portfolio,
People & Public Contribution) serta inovasi yang dilakukan secara
berkelanjutan. Untuk mengetahui tentang kisah bagaimana Astra melakukan
perjalanan penuh inspirasi dalam mendedikasikan karyanya untuk kemajuan bangsa
Indonesia selama enam dekade, kita bisa membacanya di buku Astra on Becoming Pride of The Nation.
Tidak ada bisnis yang mampu bertahan lama tanpa
melakukan inovasi. Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang mau terus berinovasi,
menerapkan budaya inovasi dan berisi orang-orang yang punya pemikiran inovatif.
Inovasi adalah harga mati dan kunci utama agar bisnis dapat terus berkembang
secara berkelanjutan dan berumur panjang. Inovasi yang baik tidak berhenti pada
tataran ide, tapi juga proses kreatif dan eksekusi. Karena, apalah artinya
inovasi jika tidak diwujudkan dalam bentuk aksi. Semoga Astra bisa terus
melakukan perjalanan penuh inspirasi di tahun-tahun mendatang untuk
menyumbangkan dedikasi terbaiknya bagi bangsa dan negara.
Referensi:
Siaran Pers PT. Astra International Tbk, “InnovAstra
Lahirkan 6.691.989 Proyek” (24/2/2016)
Siaran Pers PT. Astra International Tbk, “Bincang
Inspiratif: Bagaimana Korporasi Bisa Mencapai 60 Tahun” (21/4/2017)
Wahono. 2010. Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Foto: Dok. PT. Astra International, Tbk
inovasi memang kunci agar bisa bertahan di jaman yang serba cepat ini :) di bidang bisnis apapun, termasuk dunia blogging sekalipun :D
BalasHapusBetul skali apapun profesinya kalo ga inovatif ya akan gitu2 aja dan bisa ketinggalan jauh dr yg lain
HapusKeren banget Astra Group ini, wajar rasanya banyak yang minat kerja di sini
BalasHapusIya mbak lini usahanya banyak bgt pula. Siapa jg yg ga kepengen hehe
HapusGrup Astra emang oke banget karena banyak yang telah melakukan. Termasuk untuk program CSR mereka malah bermanfaat bagi sesama. Aku pernah mba main di RPTRA yang diprakasai oleh Astra. Nah inovasi inovasi seperti ini yang harus didukung ya mba
BalasHapusIya betul kalo ga inovasi gampang kelibas jaman. Hebatnya Astra ini biarpun udh besar tp ga lantas anteng2 aja. Tahu bgt gmn adaptasi sm zaman yg berubah terus. Bnyk perusahaan yg ngerasa udah umur panjang dan tenang2 aja, ini yg bisa bikin stagnan
HapusAstra memang keren banget, dulu jadi inget pengen jadi karyawan di sana tapi ga kesampaian juga hehe
BalasHapusIyaa bahkan Astra udah ga cuma otomotif skrg ada properti juga. Luar biasa ya
HapusKecemplung dibidang HR lalu mengupayakan untuk transformasi budaya itu sulit pake banget mba hahaha inovasi hanya mampu bergerak bagi mereka yang MAU sdg yg tdk stuck aja. Beberapa tahun yg lalu ketika dikantor lama jg kami hendak benchmarking sama Astra sayang banget sampe saya resign belum kesampean 😁
BalasHapusBetul mbak ini tulisannya masi ada lanjutannya sbnrnya hahaha ttg kemungkinannya pergesekan trjadi krn transformasi. Krn ya itu td, ada org2 yg progresif ada jg yg udah keenakan sm zona nyamannya jd maunya gitu2 aja. Alhasil susah maju. Ini bisa utk individu dmn aja sih dan apa pun profesinya, kalo ga inovasi ya siap2 stagnan
HapusSeleksi alam itu memang berlaku dimana-mana, ya. Bermanfaat tulisannya :)
BalasHapusBetul Indi. Kalo mau survive ya kita mesti adaptif 😁
Hapusastra memang selalu terdepan dalam membangun bisnis dan itu terlihat jelas setiap usaha yang mereka bangun selalu berhasil dan sukses
BalasHapusIya. Bisa dicontoh nih untuk pebisnis lainnya
Hapus