Tidak terasa anak saya sudah berusia enam bulan. Usianya beralih dari yang tadinya hanya minum ASI mulai dikenalkan
makanan baru. Ada rasa haru di dada saya. Ah, sudah semakin besar ya, dia, nggak
cuma nenen aja sekarang, tapi udah maem.
Arina 1 bulan udah ke mall :D |
Enam bulan Arina, sejauh ini perkembangan Arina tampak sewajarnya. Karena saa tidak memaksakan ia harus punya kebisaan-kebisaan yang mendahului umurnya. Alhamdulillah, dia berkembang sebagaimana mestinya, yang penting tidak terlalu terlambat saja.
Arina 2 bulan |
Enam bulan Arina, enam bulan saya menjadi ibu. Selama 6 bulan ini selain prestasi Arina yang berkembang dengan optimal dari hari ke hari, bulan ke bulan. Yang perlu saya hargai juga adalah prestasi diri saya sendiri. Bagi saya, selain mengagung-agungkan kebisaan anak, setiap ibu jangan lupa menghargai dirinya sendiri. Selagi masih sewajarnya dan tentunya tidak perlu berlebihan.
Arina 3 bulan, abis tes darah di rumah sakit :( |
Selama 6 bulan ini, Alhamdulillah
Arina bisa ASI eksklusif. Itu pun juga selalu direct breastfeeding. Kalau saya
pergi, Arina pasti ikut, dan dia akan selalu menyusui di mana pun ia berada. Breastfeeding
everywhere. Entah itu di ruang menyusui, di mobil, di rumah saudara, di
restoran.
Arina 4 bulan lagi semok-semoknya :D |
Pernah saya coba pakai botol,
beberapa kali dia nggak mau, pakai sendok juga nggak mau. Ya sudahlah, memang
dia senangnya menyusu langsung. Lagipula memang lebih enak. Dia tahu seberapa
banyak susu yang dia butuhin. Kebetulan juga menyusui langsung itu paling
praktis, nggak perlu mompa, merah, masukin botol ke kulkas, angetin botol, dan
lain sebagainya. Mamaknya malas repot, hahahaha. Padahal, sih memang karena
belum mahir merah aja, dan belum punya pompa yang bagus.
Dulu, awalnya saya merasa menyusui itu menyakitkan. Puting yang lecet dan perih, payudara yang bengkak dan sakitnya seperti membatu, belum lagi pegalnya menyusui sambil menggendong. Saya yang awalnya sering pengin nyerah aja, ternyata saya bisa sampai di bulan keenam. Luar biasa.
Dulu, awalnya saya merasa menyusui itu menyakitkan. Puting yang lecet dan perih, payudara yang bengkak dan sakitnya seperti membatu, belum lagi pegalnya menyusui sambil menggendong. Saya yang awalnya sering pengin nyerah aja, ternyata saya bisa sampai di bulan keenam. Luar biasa.
Arina 5 bulan |
Enam bulan Arina, enam bulan yang penuh
cerita, dari drama hingga komedi. Ada banyak kekonyolannya yang selalu
mengundang tawa. Dari mulai sering ngemutin baju dan bra mamanya, ngemut kaki
sendiri, sampai makan MPASI diobok-obok dan masukin kepala ke dalam piringnya. Ada
banyak juga dramanya. Waktu dia usia 3 bulan, dia kena infeksi saluran kemih. Tiap
pipis jerit kencang banget kaya kesakitan. Beberapa hari setelahnya mamaknya
yang dirawat karena diare lebih dari 15 kali sehari. Dan… ada banyak drama
lainnya, saat dia bisa rewel tanpa sebab, dan bikin orang serumah bingung serta
nggak tahu mesti ngapain lagi.
Enam bulan Arina, dia kemarin nyoba makan pisang dan wortel untuk menu pertamanya. Waktu dikasih pisang dia kayanya terlalu seret. Jadi, besoknya saya kasih puree wortel dan dia mau. Besoknya saya coba kasih dua kali, pagi dan siang, masih wortel, dia tetep mau. Yeay, setelah tanya sana-sini, baca sana-sini, akhirnya saya memutuskan untuk coba kasih dia sayuran dulu, tapi tetap menu tunggal. Saya pengin tahu kalau yang rasanya nggak enak kaya wortel gitu kira-kira dia doyang nggak, ya. Nanti makan buah yang lebih enak jadinya lebih gampang. Alhamdulillah dia doyan!
Arina jelang 6 bulan |
Tapi dramanya bukan di dia suka atau nggak ternyata, bukan juga di kerepotan bikinnya. Bikinnya nggak terlalu susah, dan dianya mau aja nelen. Tapi dramanya itu di proses ngasih makannya, sodara-sodaraa... Jadi dia ini nggak betah didudukin, uget-uget nggak bisa diem, coba digendong juga melenting terus, susah nyendokin, alhasil ada yang masuk idung, hahahaha. Ealla, ternyata ngantuk, maunya nenen dan bobo. Siangnya dicoba lagi, masih tuh heboh nggak jelas. Yaudah mamaknya nyerah, taro piring, taro anak di kasur lantai. Eh dia gegulingan nyamperin piringnya, diobok-obok aja dong itu wortel, sampe tangannya berlumuran dan muncrat-muncrat ke kasur. Dan piringnya dia gigitin. Bahkan dia masukin muka! Siapa yang ngajarin mam kaya empus gitu, sih dek?
Arina mulai makan MPASI :D |
Ah, ke depannya nanti, pasti akan ada
lebih banyak drama dan komedi lagi. Tapi saya benar-benar bahagia sekaligus
terharu bisa bersama dia selama enam bulan ini. Waktu yang terlalu sebentar. Enam bulan, kami berdua sama-sama belajar dan tumbuh menjadi manusia baru, ia
sebagai anak-anak dan saya sebagai ibu.
Karena saat melahirkannya, saya juga terlahir menjadi pribadi baru, dengan peran yang dilakoni seumur hidup; menjadi ibu.
Waahh arina uda 6 bulaaan. . Sehaat" yaaa anak cantik pintaar dan lucuuu. . Senyuumnya mirip buangeet sama mbak april. Heehehe
BalasHapusWaahh arina uda 6 bulaaan. . Sehaat" yaaa anak cantik pintaar dan lucuuu. . Senyuumnya mirip buangeet sama mbak april. Heehehe
BalasHapusWaa maaci lucky dibilang mirip aku hehehe
HapusBerarti semaunya dia aja ya mba April, diapa-apain terasa gak nyaman, hahaha... AKhirnya nyamperin piring makannya sendiri, daaaaaan, itu pun masih gak dimakan pula, cuma diubek-ubek doang
BalasHapus