Sumber: http://www.evartha.in/ |
Menurut
data World Heart Federation, penyakit jantung dan stroke adalah penyebab
kematian terbanyak di dunia, yakni sekitar 17,3 juta setiap tahunnya dan terus
meningkat. Jika Anda pikir penyakit jantung hanya bisa terkena untuk mereka
yang berada di usia tua, baiknya pola pikir ini harus diubah. Menurut American
Heart Association, hampir 150.000 orang Amerika yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular
tiap tahunnya berusia di bawah 65 tahun dan 1 dari 20 orang di bawah usia 40
tahun menderita penyakit jantung.
Beberapa
orang memang ada yang dilahirkan dengan kelainan jantung (penyakit jantung
bawaan) dan itu hanya dapat diatasi dengan operasi. Lain halnya dengan jantung
koroner, ini merupakan dampak dari gaya hidup. Namun, ada langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk mencegahnya. Langkah-langkah
pencegahan berikut ini bisa Anda terapkan menjadi gaya hidup sehat yang dapat
menjaga kesehatan jantung Anda.
Tidak Menjadi Perokok Aktif Maupun Perokok
Pasif
Sumber: http://www.drugfree.org/ |
Merokok
dapat mengurangi harapan hidup hingga 15 – 25 tahun. Jika Anda seorang perokok,
Anda memiliki risiko 2 kali terkena serangan jantung dibanding yang tidak
merokok. Menjadi perokok pasif punya bahaya yang lebih besar dari perokok
aktif. Para perokok pasif mengisap partikel dalam asap rokok yang
melayang dari pembakaran rokok yang menjadi lebih halus dan terkonsentrasi di
udara karena tanpa filter. Itu berarti udara yang terkontaminasi itu akan
dihirup lebih dalam ke paru-paru dan menetap lebih lama di dalam tubuh perokok
pasif ketimbang perokok aktif. Itulah mengapa mereka yang hidup di lingkungan
yang penuh asap rokok, dapat terkena penyakit jantung atau serangan jantung.
Bahkan bayi dalam kandungan seorang ibu yang merokok atau ibu yang menjadi
perokok pasif dapat terkena bahaya dari racun yang mengalir melalui darah
ibunya.
Tidak Menjadi Social Smoker
Sumber: http://www.women-info.com/ |
Social smoker adalah
orang yang merokok karena situasi sosial tertentu dimana seolah ada aturan
informal yang “mengharuskan” dirinya merokok. Hal ini berkaitan dengan konteks ketika
mereka berada di antara orang-orang yang merokok, seperti misalnya saat berada
di bar atau klub malam. Social smoker,
biasanya tidak menganggap bahwa dirinya adalah “perokok”. Karena merasa bukan
perokok, mereka pun berpikir bahwa menjadi social
smoker tidak akan berbahaya terhadap kesehatan. Padahal, para social smoker punya risiko yang sama
dengan para perokok aktif, yakni gangguan pernapasan, kanker, dan penyakit
jantung.
Tidak
ada jaminan bahwa social smoker tidak
akan kecanduan meski hanya merokok “sesekali”. Sebuah studi dari University of
Wisconsin di Madison, Amerika Serikat pada tahun 2004 yang diterbitkan dalam American Psychological Association Journal
Health Psychology menemukan bahwa hampir 90% mahasiswa yang rutin merokok
dan 50% yang mengaku social smoker atau
occasional smokers tetap merokok
sampai empat tahun ke depan.
Hindari Alkohol dan Lakukan Diet yang Sehat
Sumber: http://www.rebootwithjoe.com/ |
Buah-buahan
dan sayuran kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat
membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Salah satu indikasi
tubuh diberi asupan makanan yang seimbang ialah berat badan yang ideal. Artinya
tinggi dan berat badan berada di kisaran yang sesuai. Mengkonsumsi nutrisi yang
tidak seimbang hingga menyebabkan kegemukan, akan membuat tubuh mudah terserang
penyakit jantung. Hindari alkohol, karena dapat mengganggu otot jantung,
meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penambahan berat badan.
Rawatlah Gigi Anda
Sumber: http://cdn.theatlantic.com/ |
Kesehatan gigi berkaitan dengan jantung Anda. Jarang
menyikat gigi dapat membuat bakteri seperti porphyrimonas gingivalis dapat tumbuh di
mulut Anda dan masuk ke aliran darah, merusak pembuluh darah
dan menyebabkan pembekuan. Mengurangi bakteri dengan merawat gigi dapat
mengurangi risiko masalah kardiovaskular. Jangan lupa kunjungi dokter gigi
setahun dua kali dan gosok gigi dua kali sehari.
Menjadikan Olahraga Sebagai Kegiatan yang Menyenangkan
Sumber: http://www.donatelifefunrun.org/ |
Kesibukan
bekerja, minimnya area terbuka hijau untuk berolahraga di tempat publik, serta
pola pikir bahwa olahraga merupakan aktivitas yang membosankan dan melelahkan,
menjadi alasan banyak orang malas berolahraga. Berolahraga di pusat kebugaran (gym) bisa menjadi pilihan olah raga yang
mudah, efektif, dan efisien dari segi waktu. Anda juga bisa memanfaatkan momen car free day untuk jogging dan bersepeda atau mengikuti lomba lari yang banyak dibuat
dengan format acara yang menyenangkan. Olahraga, selain baik untuk kesehatan
tubuh juga baik untuk kesejahteraan mental. Lakukan olahraga secara teratur
baik dari durasi maupun intensitas.
Rekreasi, Meditasi, dan Tertawa
Sumber: http://media.salon.com/ |
Ada
orang yang cenderung merokok, minum alkohol, dan makan banyak yang sembarangan
jika sedang stres. Jadi untuk menghindari stres yang pada akhirnya berakibat ke
risiko penyakit jantung, maka pergilah berlibur, atau lakukan yoga dan meditasi.
Stres dapat berkontribusi meningkatkan tekanan darah, detak jantung dan
penumpukan plak. Salah satu terapi bagi stres adalah perbanyak tertawa. Tertawa
adalah cara instan untuk melepaskan tekanan yang dapat membuat Anda merasa “ringan”.
Mendengarkan Musik yang Disukai
Sumber: http://img.webmd.com/ |
Pada
tahun 2008, para peneliti di University of Maryland School of Medicine di
Baltimore, Amerika Serikat menunjukkan bahwa emosi positif yang terangsang
melalui musik yang menyenangkan memiliki efek menyehatkan fungsi pembuluh
darah. Musik yang memberikan sensasi menyenangkan dapat menyebabkan jaringan di
lapisan dalam pembuluh darah membesar. Sebaliknya mendengarkan musik yang tidak
disukai atau membuat stres cenderung membuat pembuluh darah menyempit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar